Setelah gagal bereksperimen dengan filter ND buatan sendiri, akhirnya aku memutuskan untuk membeli saja filter ND1000 buatan pabrik. Seperti biasa, sebelum membeli aku survei dulu harga dan merk filter ND1000 yang jamak dijumpai di pasaran. Mayoritas, filter ND1000 yang beredar diproduksi oleh B+W atau LEE. Untuk diameter ulir 67mm harganya berkisar mulai dari Rp700.000. Wow, mahal juga yah?
Tapi, pada akhirnya aku memilih untuk membeli filter ND400 produksi Hoya. Sebab, harganya lebih bersahabat daripada filter ND1000. Walaupun dengan demikian aku harus menerima kekurangan filter ND400, yaitu hanya dapat menahan cahaya (yang melalui lensa) sekitar 8 stop. Sedangkan filter ND1000 mampu menahan cahaya hingga 10 stop.
SILAKAN DIBACA
Berburu Filter ND Murah
Di Jogja, aku belum menemukan toko kamera yang menjual filter ND400 maupun ND1000. Oleh karena itu, pada kunjungan singkatku ke Jakarta beberapa bulan yang lalu, aku menyempatkan diri mampir ke toko kamera di ITC Fatmawati yang lokasinya cukup dekat dari rumah.
Aku mulai “perburuan” dari toko kamera BK (nama toko sengaja disamarkan, soalnya mau aku rasani, hehehe) yang ada di luar gedung ITC di lantai dasar. Di sana, filter ND400 Hoya untuk diameter ulir 67mm dijual seharga Rp690.000. Wuih! Harganya nyaris sama dengan filter ND1000!
mirip kaca las tapi kok ya harganya menyaingi handphone...
Mungkin memang harganya segitu ya? Kalau memang iya, aku ingin membandingkan dengan harga filter ND400 merk lain atau filter ND1000. Sayangnya, di sana tidak tersedia filter yang menjadi perbandingan. Jadi, ya... merasa harganya tidak masuk akal, aku pindah ke toko lain deh.
Toko selanjutnya adalah toko TC (namanya disamarkan juga, hehehe) yang ada di lantai 2. Toko ini juga menjual filter ND400 produksi Hoya. Harganya lebih bersahabat, Rp490.000 untuk diameter ulir 67mm. Sebelum memutuskan untuk membeli, aku sempat meminta karyawan toko untuk memperlihatkan apakah filter tersebut masih halus-mulus.
Uji Lapangan
Di Curug Cimahi yang terletak di kabupaten Bandung Barat aku menguji keampuhan filter ND400 produksi Hoya ini.
Setiap foto aku jepret dengan pengaturan ISO 100 dan f/11, yang berubah adalah kecepatan rananya. Foto pertama, aku jepret tanpa menggunakan filter sama sekali. Kecepatan rana yang aku peroleh adalah 0,6 detik.
tanpa filter: f/11, 6/10 detik
Selanjutnya, aku pasang filter ND400 Hoya. Kalau menurut teori sih, kecepatan rananya bakal turun menjadi 0,6 × 400 = 240 detik yang setara dengan 4 menit. Tapi, berhubung waktu itu turun hujan, waktu eksposur aku batasi nggak terlalu lama. Hasil eksposur selama 103 detik (1 menit 43 detik) seperti ini.
dengan filter ND400 Hoya: f/11, 103 detik
(sepertinya waktu eksposurnya masih "kurang")
Sebagai perbandingan, ini dengan filter ND8 Solo dengan kecepatan rana 11 detik.
dengan filter ND8 SOLO: f/11, 11 detik
(warna foto jadi merah, khas filter ND8 SOLO)
Kesimpulan
Kesimpulannya, kualitas filter ND400 Hoya ini terbilang bagus. Warna yang tertangkap tetap seperti aslinya. Filter ini aku rekomendasikan ke pembaca sebagai alternatif filter ND1000.
tanpa filter: f/16, 1/30 detik
dengan filter ND400 Hoya: f/16, 5 detik
Eh iya, tentang Curug Cimahi nanti aku ulas di lain kesempatan ya, hahaha.
NIMBRUNG DI SINI