Kalau dipikir-pikir, mayoritas foto-foto yang sering aku jepret kan foto pemandangan. Nah, foto pemandangan itu selalu indentik dengan langit. Jika pemandangannya elok dan langitnya berwarna biru cerah, wah...hasil fotonya pasti nikmat dipandang mata. Tetapi, yang demikian itu tidak berlaku hanya untuk foto pemandangan saja. Apa pun foto yang menyertakan latar langit biru sebagai obyeknya, kadang bisa mendongkrak kesan artistik foto tersebut. Setidaknya, orang awam akan berkata kalau hasil fotonya bagus.
Sayangnya, nggak selamanya kesempatan memotret selalu dibarengi dengan kondisi langit yang cerah. Berikut adalah beberapa istilah yang kugunakan untuk menggambarkan situasi langit.
Langit Biru Cerah
Langit terlihat biru tanpa ada awan sedikitpun! Di pagi hari warna biru langit sedikit pucat. Tapi, ketika sore menjelang (sekitar pukul 16.00), warna langit akan berubah menjadi biru kuat. Kondisi langit ini sangat ideal untuk segala jenis pemotretan dengan obyek langit. Namun ketiadaan awan terkadang membuat suasana langit terasa hampa.
Langit Biru Berawan
Langit terlihat biru dengan diselingi oleh sekumpulan awan (bukan awan mendung). Cahaya matahari kadang tidak terlalu kuat di siang hari, sehingga cocok digunakan untuk memotret portrait berlatar langit. Bagi yang menggemari foto matahari terbenam, langit yang cerah dan gerombolan awan akan menambah kesan dramatis foto.
Langit Biru Berkabut
Kondisi langit ini serba dilematis, karena di antara jelek dan bagus. Terkadang warna langit tampak biru pucat. Awan tidak menggerombol, namun berbentuk tipis seperti kabut, sehingga tekstur langit tidak terlalu jelas. Pada pagi hari, jika cahaya matahari sangat kuat, sebagian langit akan terlihat putih. Namun kondisi akan sedikit membaik menjelang siang hari (12.00), dengan warna langit yang tidak sepucat pagi hari.
Langit Berawan
Langit berawan dengan tekstur awan yang terlihat jelas. Kadang-kadang masih ada sedikit warna biru di langit. Kalau jeli, kondisi langit seperti ini sangat bagus untuk menambah kesan dramatis foto.
Pucat
Langit ini merupakan kondisi yang menurutku amat sangat jelek! Langit terlihat berwarna putih, dari pagi sampai malam hari. Walau cahaya matahari melemah, tetap tidak membuat warna biru langit muncul. Kondisi langit seperti ini kadang membuat sebagian orang jengkel karena sering mendatangkan hujan.
Untuk mendapatkan hasil foto yang optimal, para fotografer biasanya hanya memotret di saat-saat tertentu saja. Berikut adalah beberapa hal yang kulakukan ketika akan memotret dengan obyek langit:
- Untuk mendapatkan gambar langit yang cerah, memotretlah hanya pada saat musim kemarau. Berdasarkan pengalamanku tahun 2007 sampai sekarang, bulan Mei sampai Juli merupakan bulan yang paling banyak menghasilkan langit biru di siang hari.
- Saat memotret di musim hujan, catat jam-jam ketika hujan turun. Biasanya sekitar 2-3 hari berturutan, hujan akan turun pada jam-jam yang sama. Sebaiknya memotret 4-5 jam sebelum hujan untuk mendapatkan langit yang agak bersih.
- Ada pepatah bahwa sehabis hujan, terbitlah langit cerah. Walau hanya sebatas langit biru berkabut, kesempatan ini tidak boleh disia-siakan, apalagi kalau muncul pelangi.
- Pada beberapa kesempatan, ada kalanya kondisi langit terpecah-pecah semisal bagian utara cerah sementara bagian selatannya berawan. Berusahalah untuk memposisikan obyek dengan kedua jenis langit untuk memperoleh kesan foto yang berbeda, be creative!
- Memotretlah ke arah langit yang berlawanan dengan posisi matahari, karena kecerahan warna langit akan memudar jika memotret ke arah yang sama dengan posisi matahari.
- Catat lamanya waktu pagi dan waktu senja di setiap bulan, karena hal tersebut ada kaitannya dengan Golden Light. Aku sering mengalami kondisi matahari yang terik di pukul 7 pagi. Padahal, seharusnya di waktu tersebut masih terhitung jam Golden Light.
- Perhatikan waktu, karena cahaya dapat berubah dari menit ke menit. Khususnya untuk memotret di sore hari, pukul 16.00 sampai pukul 16.15 merupakan waktu yang terbaik untuk mendapatkan Golden Light.
- Bulan September – Desember biasanya merupakan bulan yang jelek untuk memotret landscape karena langit berada dalam kondisi pucat.
- Terakhir, bagi anda yang berdomisili di Yogyakarta. Apabila di pagi hari anda bisa melihat gunung Merapi dan gunung Merbabu dengan jelas, maka bersiap-siaplah untuk memotret karena langit akan berada dalam kondisi Perfect Blue Sky setidaknya sampai tengah hari.
NIMBRUNG DI SINI
No.9, Tiap liat 2 gunung itu....seumur2 baru liat yg keren2 sekitar juni juli, mungkin karena gerak semu tahunan matahari yg berada di utara khatulistiwa :D **plok3 sotoy tenan