Aku menulis artikel ini karena terinspirasi oleh Thom Hogan yang seneng banget ngerasani Nikon, hahaha.
Jujur deh, aku ini bukan fotografer profesional, bukan ahli foto, apalagi maniak geek fotografi. Hanya saja aku punya kamera DSLR merk Nikon dan hampir tiap minggu aku pakai. Anggap saja, ini adalah curahan hati #halah pengguna setia Nikon yang senantiasa mengamati perkembangan Nikon dan menaruh harapan pada Nikon. (lho kok jadi mellow begini?)
Pertama-tama, aku ingin bercerita tentang awal perkenalanku dengan Nikon. Yaitu, ketika aku sukses meloloskan proposal pencairan dana senilai 10 juta rupiah kepada Bapakku (terima kasih ya Pak! ) untuk membeli Nikon D80 Kit pada bulan Juni tahun 2007 silam.
Alasan Pilih Nikon
Pertanyannya adalah, kenapa membeli Nikon D80?
Waktu itu pilihannya dua, Nikon D80 atau Canon EOS 400D. Setelah ditimbang-timbang, aku memilih Nikon D80 karena:
- Lampu AF-Assist EOS 400D masih dari flash dan menurutku itu SILAU.
- Tombol putar kendali EOS 400D hanya satu.
- Yang terpenting ... ukuran EOS 400D rasanya mungil banget di tanganku.
Oleh karena itu aku memilih Nikon D80. Walaupun seandainya waktu itu aku memilih EOS 400D mungkin bakal menghemat dana karena harganya lebih murah, hehehe.
Suka Duka Bersama Nikon
Hari demi hari pun berlalu. Tahun pun kian berganti, dari 2007 menjadi 2012. Seiring dengan waktu yang kuhabiskan bersama D80 (halah!) tentu aku menjumpai beberapa kekurangan. Tapi kalau mengingat suka dan duka yang terjadi selama ini ... segala kekurangannya seakan tak berarti. Nikon D80 benar-benar partner tempur yang sejati, hiks... (halah! mellow lagi!)
Kekurangannya cuma satu deng, yaitu nggak ada pembersih sensor otomatis.
Lha wong saat itu teknologi pembersih sensor otomatis belum lumrah dipasang di DSLR kok.
Tapi itu wajar, namanya juga teknologi. DSLR yang akan muncul tahun depan pasti bakal lebih canggih dari DSLR yang ada saat ini. Karena ituuu ... wajar juga dong kalau kita berharap pada Nikon akan inovasi produk-produknya yang bakal membawa angin segar dalam dunia fotografi. Iya nggak?
Ngerasani Nikon itu Wajar
Jadi, kesimpulannya, wajar juga kalau aku ngerasani Nikon jikalau inovasi produknya nggak sesuai dengan apa yang aku harapkan, hehehe.
Pembaca juga pakai DSLR Nikon? Boleh lho share komentar di sini.
NIMBRUNG DI SINI
para profesional itu kebanyakan pakai brand tertentu karena kemungkinan besar di-endorse, jadi baiknya gak usah ngeributin brand... :p