Hunting Foto Lebaran 2013: Ngobaran, Nguyahan, Ngrenehan

Hari Rabu (7/8/2013), sekitar pukul setengah 6 pagi, mobil yang ditumpangi Pakdhe Prap dan Mas Pitra berhenti di depan rumah. Bersama dengan Mas Ari, kami naik ke mobil dan langsung tancap gas menuju Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Seperti yang pernah terjadi di tahun lalu, pada hari ini kami berempat hendak berburu foto pantai Gunungkidul. Kalau di tahun lalu kami ke Pantai Pok Tunggal, maka tahun ini kami beralih ke pantai yang lebih dekat, yaitu Pantai Ngobaran dan sekitarnya.

Cara seorang Pakdhe untuk bermain dengan ponakan-ponakannya yang sudah gede.

Perjalanan dari Jogja ke Pantai Ngobaran relatif lancar. Padatnya jalan hanya terasa di seputar Pasar Paliyan dan Pasar Trowono. Itu karena banyak warga yang memadati pasar untuk berbelanja bahan-bahan panganan khas lebaran: ketupat, opor ayam, dan sambal krecek.

Yup! Hari Rabu ini H-1 Idul Fitri. Horeee, besok makan enak! Eh, inget sekarang masih puasa ya? Hehehe.

Rute menuju Pantai Ngobaran sama persis dengan ruteku dulu pas masih PEKOK bersepeda kemari di tahun 2010. Eh, terakhir kali aku singgah kemari ya di tahun 2010 sih. Oh iya! Selain bersepeda, aku juga pernah berburu foto di sini pas bulan puasa bareng manusia-manusia di bawah ini.

zaman pas masih muda banget

Obyek sasaran pertama adalah Pantai Ngobaran. Di sini aku menghabiskan waktu untuk “semadi” di bebatuan karang.

lokasi yang pas untuk ngendog sambil mencari inspirasi...

Obyek sasaran kedua adalah Pantai Nguyahan yang letaknya di seberang bukit Pantai Ngobaran. Di sini aku memilih “semadi” di bibir pantai.

Pantai Nguyahan yang bisa dijangkau dengan berjalan kaki dari pantai Ngobaran.

Oh iya, Alhamdulillah di dua tempat itu tidak terjadi musibah kamera basah, hahaha.

Objek sasaran ketiga dan yang terakhir adalah Pantai Ngrenehan yang letaknya sekitar 1 km di timur Pantai Ngobaran. Di pantai ini niatnya Pakdhe Prap mau membeli hasil laut, tapi ternyata yang jualan hanya sedikit.

Seandainya pembaca main pasir di pantai dan entah kenapa nemu timbunan sampah di bawah pasir, ini jawabannya...

Aku merasa pada zaman sekarang ini khususnya di perkotaan, budaya tolong-menolong (tanpa imbalan) sudah sangat jarang ditemui.

Hasil tangkapan yang tersisih.

Oleh sebab bau ikan di Pantai Ngrenehan waktu itu sangat menyengat, alhasil bikin aku pusing dan nggak konsen buat motret. Imbasnya, baru kali ini aku merasa mabuk (pingin muntah .red) sepanjang perjalanan pulang ke Jogja.

Sekitar pukul 11.00 aku sampai di rumah. Langsung mandi dan tidur. Berharap lebaran yang tinggal esok hari aku sudah pulih dan bisa ikut salat ied.

Hadeh...hari terakhir puasa kok malah menderita...

Pembaca pas sehari sebelum lebaran ngapain?