Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Sabtu, 22 Maret 2008, 07:20 WIB

Belakangan ini aku lagi senang-senangnya memfoto objek wajah manusia yang disebut dengan istilah potrait. Senang saja sih memfoto potrait, soalnya objeknya jelas hanya satu yaitu wajah manusia. Jadinya aku nggak perlu repot-repot ngatur komposisi dengan objek yang lain. Perkara objeknya sendiri sih nggak jauh-jauh amat. Paling ya juga anak-anak matematika yang sering nongkrong di Himatika atau berseliweran di sekitar kampus.

 

Lensa kit Nikkor 18-135 DX yang aku gunakan memang bukan lensa potrait yang bagus. Ketajamannya sih oke, karena selalu pakai bukaan diafragma f/5.6. Tapi yang jadi masalah adalah faktor distorsinya. Sebab, foto portrait biasanya menggunakan panjang fokal 50mm sampai 70mm, yang mana itu lumayan terasa distorsi pincushion-nya bila memotret garis lurus. Tapi untunglah muka manusia nggak dibentuk oleh garis-garis lurus. Jadi, efek distorsi nggak begitu terlihat jelas.

 

Foto Mahasiswa Program Studi Matematika UGM angkatan 2005

 

Katanya sih, urusannya fotografer adalah mengabadikan objek yang kurang menarik menjadi tampak menarik pada foto. Termasuk juga dalam kasus memotret wajah manusia. Ada orang yang kurang menarik bila dilihat dari sudut pandang tertentu. Si fotografer pun harus jeli mencari sudut pandang lain agar orang tersebut terlihat menarik saat difoto.

 

Apalagi kebanyakan objek potrait-ku adalah wanita, yang wajar kalau ingin fotonya tampak cantik. Kalau bisa malah lebih cantik dari aslinya. Duh! Tapi foto-foto yang kuhasilkan biasanya sih terkesan kaku dan formal banget. Yah, namanya juga baru belajar ya....

 

Dan memang itulah yang terjadi, ketika ada yang ingin kufoto potrait dengan segera panjang Lensa aku atur ke panjang fokal 50mm - 70mm dan DSLR aku setting ke ISO 200 - 400, center weighted metering, serta bukaan diafragma f/5.6. Kemudian, jepret!

 

Foto Mahasiswa Program Studi Matematika UGM angkatan 2005

 

Eh, persetan lah itu dengan White Balance! Yang terpenting setelah sampai di rumah foto tadi diolah lagi pakai Adobe Photoshop CS2 dengan Adobe RAW Plug-In. Yang bikin editing foto jadi menantang yaitu bagaimana caranya mengolah foto tadi agar warna terlihat natural, terutama warna kulit. Biasanya kan orang-orang pingin warnya kulitnya jadi lebih putih tapi kalau terlalu putih nanti jadi kelihatan aneh.

 

Tapi setelah proses yang makan waktu kurang dari setengah jam tersebut, foto-foto potrait siap untuk dinikmati. Siap untuk dibakar dan dipindah ke hard disk komputer Himatika.


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • AKU
    avatar komentator ke-0
    AKU #Kamis, 30 Ags 2007, 00:26 WIB
    mana contoh hasil potrait nya?..

    nggak ada yang di web ini ya?....

    di komp...hima nggak semua anak menikmati dunk...
    nggak semua orang ke hima....

    yang bukan anak math...gimna?...
    hehe
    lha mosok aku cetak satu-satu?